Barangkali salah satu alasan mobil listrik atau secara umum kendaraan listrik masih berlaku hingga saat ini dan bahkan berkembang adalah masalah efesiensi. Bukan hanya masalah efesiensi terkait dengan bahan bakar yang tentu saja berkurang drastis tetapi juga masalah efesiensi waktu. Sayangnya tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini memang produsen energi untuk mobil listrik belum banyak tersedia di Indonesia. Kalau pun ada, biasanya hanya di kota-kota besar. Namun, Anda tidak perlu khawatir akan hal ini, begitu juga terkait pengisian daya listrik di tengah perjalanan. Bateraitimbal-asam ditemukan pada 1859 dan merupakan bentuk baterai isi ulang tertua yang masih digunakan hingga saat ini. Mereka telah digunakan hampir di semua jenis kendaraan - termasuk mobil listrik - sejak abad ke-19. Baterai timbal-asam adalah sejenis baterai sel basah dan biasanya mengandung larutan asam sulfat ringan dalam wadah Batuini ditemukan di Kota Novojoa, Sonora, Meksiko. Seperti diwartakan Daily Mail yang dikutip Jumat (05/09/13), batu itu juga mengeluarkan bau seperti klorin. Juan Manuel Ramirez Sandoval, Sekretaris Pertahanan Sipil Novojoa berujar hingga saat ini ia belum mengerti dari mana batu misterius itu berasal. Untuktarif April hingga saat ini dinyatakan tetap, yakni sama dengan periode 3 bulan sebelumnya."Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. memang sejak awal pemberlakukan WFH efeknya konsumsi energi listrik klimaksnya adalah tagihan yang naik. Seharusnya PLN memberikan GarduListrik Pembantu : Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dalam beroperasi membutuhkan bantuan dasar berupa daya awal seperti pada sistem pengatur, pemancar, derek, panel kontrol, dll. Catu daya atau power supply adalah peralatan bantu, derek dan lampu disusun dari turbin hidrolik kecil dan generator. dSAe3. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bagaimana Listrik Ditemukan?Hallo Kompasianers, kali ini kita akan membahas tentang hal yang sedikit membangkitkan ingatan kita di masa sekolah dahulu. Hal tersebut adalah tentang bagaimana listrik ditemukan. Listrik adalah kebutuhan utama kita umat manusia di zaman modern saat ini. Kemungkinan besar anak-anak kecil yang jika diberikan pertanyaan "darimanakah asalnya listrik?" maka si anak akan menjawab "dari PLN". Benar memang, tapi ada beberapa alur tentang bagaimana listrik itu ditemukan. Melalui ulasan singkat tentang bagaimana listrik ditemukan ini semoga bisa membantu Anda untuk menjelaskan kepada anak-anak Anda Mula Listrik DitemukanPada tahun 640 - 546 SM, Thales seorang filsuf asal Yunani menggosokkan amber atau elektron dalam bahasa Yunani dengan bulu kucing. Alhasil, benda-benda ringan yang berada disekitar si kucing saat itu mendekat dan menempel pada bulu kucing tersebut. Fenomena ini sebenarnya sudah menjelaskan proses sederhana dari listrik statis. Tapi karena keterbatasan fasilitas dan pengetahuan seorang filsuf asal Yunani yang bernama Thales tadi, maka hal tersebut belum bisa dijelaskan lebih Studi Thales Pada tahun 1733, seorang dokter yang juga fisikawan dan filsuf alam yang berasal dari Inggris, William Gilbert atau yang lebih sering dikenal di dunia sains sebagai Gilberd, berhasil mendefinisikan kejadian yang dialami oleh Thales serta menyebut hal tersebut sebagai elektrik atau dalam bahasa Yunani disebut elektron bahasa Inggris electron.Selanjutnya pada tahun 1739, Charles Franois de Cisternay du Fay menemukan keberadaan dua jenis listrik dan menamakannya "vitreous" dan "resinous". Kedua jenis listrik tersebut hingga saat ini disebut sebagai listrik bermuatan positif dan listrik bermuatan negatif. Charles du Fay adalah seorang ahli kimia yang berasal dari kejadian dan penemuan di atas, Benyamin Franklin akhirnya melakukan uji coba dengan menerbangkan layang-layang yang diikatkan kunci besi di bawahnya. Percobaan Franklin ini untuk membuktikan apakah ada sumber listrik alami di alam. Dan dugaannya ternyata benar, Franklin menerbangkan layang-layang pada saat hujan sedang turun. Ketika saat itu petir menyambar, sebuah percikan kecil juga ikut melompat ke kunci besi lalu merambat hingga ke pergelangan tangannya. Saat itu jugalah ia telah membuktikan bahwa petir adalah bentuk alami dari Lanjut ke-Listrik-an dan Puncak PenemuannyaPada tahun 1800, Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta atau yang sering dikenal sebagai Alessandro Volta, berpendapat bahwa listrik itu seperti air dan berarti listrik sangat berguna karena listrik memiliki tenaga. Pernyataan tersebut ia buktikan dengan keberhasilannya membuat batu baterai. Penemuannya tersebut ia buat dari tumpukan volta atau rangkaian seri dari beberapa sel galvani. Dalam tumpukan volta, dua jenis logam yang berbeda ditumpuk dan dipisahkan dengan pembatas elektrolit sehingga menghasilkan reaksi elektrokimia. Jika kedua ujung tumpukan volta dihubungkan, arus listrik akan mengalir sehingga menghasilkan sebuah tenaga yang saat sekarang ini berfungsi sebagai baterai. Puncaknya adalah Michael Faraday. Faraday memulai penelitian yang bertujuan untuk membuat alat yang dapat menghasilkan rotasi elektromagnetik. Salah satu alat yang berhasil ia ciptakan adalah Homopolar Motor. Sumber Wikiwand Pada alat ini terjadi gerakan melingkar terus-menerus yang ditimbulkan oleh gaya lingkaran magnet mengelilingi kabel dalam genangan merkuri, di mana sebelumnya sudah diletakkan sebuah magnet pada genangan tersebut. Penemuan ini menjadi dasar teknologi elektromagnetik serta generator listrik saat ini. Hingga akhirnya Michael Faraday mendapatkan julukan sebagai "Bapak Listrik". 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Quipperian, hidup di zaman sekarang terasa sekali akan ketergantungan terhadap listrik. Nah, pernahkah kamu terpikir tentang masa depan energi listrik? Atau, punya keinginan untuk menjadi expert di bidang energi dan kelistrikan? Sebagaimana informasi yang telah banyak beredar di berbagai media, saat ini dunia tengah menghadapi ancaman krisis energi termasuk energi listrik. Beberapa hal yang bisa kita amati sebagai faktor yang memicu ancaman krisis energi tersebut antara lain semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil, meningkatnya biaya produksi dan distribusi, serta kondisi perpolitikan internasional yang sedang tidak baik-baik saja. Hmm, dengan kondisi seperti ini, kira-kira masa depan energi di Indonesia seperti apa ya? Kita perlu khawatir nggak sih dengan ancaman yang ada saat ini? Padahal Indonesia lagi heboh-hebohnya nih mengkampanyekan pemanfaatan energi listrik. Salah satunya lewat penyelenggaraan balap mobil Formula E yang baru saja terselenggara dengan baik beberapa waktu yang lalu. Nah, untuk mengetahui lebih jauh seperti apa masa depan energi listrik di Indonesia, ada baiknya Quipperian menyimak hasil wawancara tim Quipper Campus bersama Rektor Institut Teknologi PLN IT PLN Prof. Dr. Iwa Garniwa, Bagaimana status pengelolaan listrik di Indonesia saat ini? Pengelolaan listrik di Indonesia mengacu pada aturan perundang-undangan No. 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan yang menyatakan bahwa “Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 1 dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat yang berusaha di bidang penyediaan tenaga listrik.” Selanjutnya dipertegas oleh putusan Mahkamah Konstitusi perkara nomor 111/PUU-XIII/2015, yang menyatakan penguasaan negara dan BUMN di bidang ketenagalistrikan dan PT PLN merupakan satu-satunya BUMN yang berperan sebagai penyedia tenaga listrik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya pengelolaan listrik di Indonesia dominan dikuasai oleh PT PLN, sekalipun demikian ada juga wilayah usaha yang dilakukan oleh swasta dan BUMD Badan Usaha Milik Daerah dalam pengelolaan kelistrikan atas izin Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia ESDM. Bagaimana kondisi produksi listrik di Indonesia? Saat ini produksi listrik oleh PT PLN mengalami over capacity. Di sisi lain, bahan baku produksi listrik saat ini lebih dari 60% masih menggunakan bahan bakar fosil. Kondisi ini menjadi tantangan utama yang harus segera diselesaikan karena pemerintah juga telah menargetkan penggunaan energi terbarukan secara bertahap dalam produksi listrik, yang mana di tahun 2025 target pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia sebesar 23%. Kemudian tahun 2030 mencapai 25% dan tahun 2060 Indonesia telah mencapai net zero emission. Apa yang menyebabkan upaya efisiensi energi di Indonesia saat ini masih belum maksimal? Beberapa hal yang menjadi hambatan dalam mencapai efisiensi energi yang optimal antara lain masih maraknya penggunaan mesin-mesin dengan teknologi lama dan masih banyak sektor yang masih cukup boros dalam mengonsumsi energi. Sekalipun demikian upaya efisiensi masih terus ditingkatkan dengan berbagai cara. Bagaimana pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia? Saat ini implementasi energi terbarukan di lingkup PLN sudah mencapai 12% artinya sudah berhasil memenuhi separuh dari target yang telah ditetapkan. Namun, dengan sisa waktu yang tinggal beberapa tahun lagi rasanya cukup sulit mencapai target 23%. Apa saja energi terbarukan yang dikembangkan saat ini di Indonesia? Sumber daya energi terbarukan di Indonesia sangat melimpah, bahkan kita bisa bingung jika ditanya “apa sumber daya terbarukan yang tidak ada di Indonesia?”. Hampir semua jenis energi terbarukan ada di Indonesia, contohnya Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Panas Bumi, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, dan masih ada beberapa lagi. Selain itu, saat ini Indonesia juga tengah mengembangkan energi baru yaitu hidrogen dan nuklir. Bagaimana pengembangan energi listrik menggunakan energi baru terbarukan sejauh ini? Sekitar 10 tahun yang lalu, saya memprediksikan solar-cell dan nuklir sebagai sumber energi yang sustainable di masa depan. Namun, kedua sumber energi tersebut hingga saat ini masih belum bisa manfaatkan secara optimal. Tantangan pada solar-cell sekalipun biaya produksi sudah murah tetapi harga baterai masih cukup mahal. Sedangkan energi nuklir masih dalam pengembangan untuk meminimalisir risiko. Kabar gembiranya, saat ini energi nuklir sudah masuk pengembangan generasi ke-4 dan pada fase ini pemanfaatan energi nuklir telah dinyatakan terbukti zero risk secara teknologi. Apa yang menjadi kendala pendistribusian listrik di Indonesia hingga saat ini, khususnya bagi PLN? Karena hingga saat ini masih ada saja wilayah di Indonesia yang belum teraliri listrik secara optimal. Dalam membangun listrik, PLN memiliki 2 misi yakni penugasan dan bisnis. Misi penugasan berarti PLN harus membangun listrik dari Sabang sampai Merauke, sedangkan misi bisnis berarti PLN harus profit dalam mengelola bisnis kelistrikan. Nah, dari kedua misi tersebut yang menjadi kendala utama adalah misi bisnisnya, karena biaya produksi dan biaya distribusi listrik yang dikeluarkan PLN masih jauh lebih mahal dibanding pendapatan jika ingin mengcover seluruh wilayah Indonesia. Salah satu penyebab dari kondisi ini adalah geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau dan distribusi penduduk yang tidak merata. Hal itu membuat PLN perlu mempertimbangkan banyak hal dalam membangun pembangkit listrik, sehingga terkesan listrik lebih prioritas untuk wilayah perkotaan. Idealnya, fasilitas listrik itu dapat membangun ekonomi dan kesejahteraan di suatu wilayah sehingga listrik tidak dipandang sebagai kebutuhan konsumtif oleh masyarakat. Ini juga perlu menjadi perhatian agar masyarakat Indonesia bisa lebih produktif secara ekonomi dengan adanya fasilitas listrik bukan malah sebaliknya. Sekalipun demikian, pemerintah mengklaim sudah lebih dari 98% masyarakat Indonesia dilistriki walaupun dengan kualitas yang berbeda-beda. Bagaimana kontribusi IT PLN bagi masa depan energi listrik Indonesia? Ada cukup banyak hal yang telah dilakukan IT PLN sebagai bentuk kontribusi bagi ketenagalistrikan di Indonesia. Namun, salah satu yang paling mendasar adalah dengan mengubah nama fakultas sesuai dengan peran lulusannya di industri ketenagalistrikan nantinya. Misalnya Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, Fakultas Telematika Energi, Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, dan Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan. Menggunakan nama fakultas yang lebih spesifik akan menumbuhkan sense of belonging bagi seluruh civitas akademika untuk mengarahkan diri sesuai bidang yang dipilih. Selain itu, kurikulum dan silabus juga turut disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan begitu, tentunya fasilitas penunjang perkuliahan seperti laboratorium juga harus disesuaikan. Laboratorium di IT PLN banyak yang unik-unik lho, Quipperian! Pembahasannya bisa kamu cek disini. Lalu, status IT PLN yang merupakan perguruan tinggi di bawah naungan PT PLN juga memaksimalkan nilai tambah yang dimiliki. PT PLN akhirnya mencanangkan IT PLN sebagai salah satu pilar utama dan berkontribusi nyata bagi kelistrikan Indonesia. Apakah sejauh ini ada riset-riset kolaborasi yang dilakukan IT PLN terkait bidang kelistrikan? Secara spesifik mungkin belum mengarah ke sana. Namun, secara tidak langsung kolaborasi itu sudah terjadi, di mana para doktor di PT PLN sebagian besar mengajar juga di IT PLN. Hal ini tentunya memberi manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa IT PLN, di mana mahasiswa memperoleh pengetahuan yang lengkap bukan hanya dari akademisi tetapi juga dari praktisi. Bagaimana IT PLN mempersiapkan lulusannya memasuki dunia kerja? Setiap lulusan IT PLN wajib memiliki sertifikat pendamping ijazah, antara lain Microsoft Office Specialist, Bahasa Inggris, dan sertifikat kompetensi lainnya. Selain itu, IT PLN juga mengembangkan program magang secara terstruktur. Melalui program ini, mahasiswa IT PLN akan mendapat pengalaman kerja yang real sekaligus mendapatkan topik penelitian yang bisa dijadikan tugas akhir. IT PLN juga mewajibkan mata kuliah bidang kewirausahaan untuk semua jurusan. Lalu, untuk lebih memaksimalkan aktualisasi mahasiswa di bidang kewirausahaan, IT PLN juga memfasilitasi mahasiswa dengan Startup Incubator yang juga didukung oleh PT PLN. Nah, itulah wawancara Quipper Campus bersama Rektor Institut Teknologi PLN, semoga semakin tercerahkan dan menambah pengetahuan Quipperian tentang masa depan dunia kelistrikan di Indonesia. So, buat Quipperian yang tertarik dengan dunia kelistrikan dan ingin berkarier di sektor kelistrikan, tentunya kamu bisa memulai langkah pertama dengan bergabung di IT PLN. Penulis Mawardi JanitraEditor Tisyrin Naufalty Tsani - Listrik pertama kali ditemukan oleh Thales seorang cendekiawan asal Yunani sekitar tahun 600 Sebelum Masehi. Ia pertama kali mengetahui listrik karena mengamati batu amber yang digosokkan ke kain wol akan menarik benda ringan di dekatnya. Kejadian tersebut adalah contoh listrik statis. Namun, pada saat itu, dia belum mengetahui peristiwa apa itu dan kenapa bisa demikian. Inilah yang menjadi awal pemikiran penemuan 1700-an Penelitian fenomena batu amber ini dilanjutkan pada tahun 1733. Penelitian tersebut dilakukan oleh seorang ilmuwan asal Inggris bernama Willian Gilbert yang akhirnya berhasil menemukan listrik. Penelitian itu menemukan fenomena yang disebut electric yang diambil dari bahasa Yunani elektron yang berarti batu amber. Dari peristiwa itu, Gilbert meneliti lebih lanjut tentang listrik dan magnet. Orang ketiga yang meneliti listrik adalah Charles du Fay pada tahun 1739. Ia berasal dari Perancis. Hasil penelitian kali ini adalah bahwa listrik terdiri dari muatan negatif dan positif. Selanjutnya, salah satu peneliti listrik yang terkenal adalah Benjamin Franklin. Dia adalah ilmuwan dari Amerika. Pada tahun 1752, Franklin melakukan percobaan menerbangkan layang-layang dengan kunci besi ke langit yang sedang banyak petir. Petir menyambar kunci besi tersebut dan memercikkan api kecil. Percikan tersebut mengenai punggung tangannya. Oleh karena itulah ia yakin bahwa itu adalah listrik. Namun pertanyaannya, bagaimana listrik tersebut dapat digunakan dengan aman untuk menerangi rumah?Baca juga 5 Cara Menghemat Listrik, Bisa Bantu Kurangi Pemanasan Global Tahun 1800-an Para peneliti masih kesulitan untuk membuat sumber listrik. Pada tahun 1800, penelitian dilanjutkan oleh Alessandro Volta, seorang ilmuwan dari Itali. Volta mencelupkan kertas ke dalam air garam, kemudian menempatkan zinc dan tembaga pada kedua ujung kertas tersebut. Ternyata reaksi kimia tersebut mampu menghasilkan listrik. Inilah awal mula penemuan sel listrik. Dengan menghubungkan lebih banyak sel listrik tersebut, Volta berhasil membuat baterai sebagai sumber listrik. Karena penemuannya yang luar biasa, namanya diabadikan dalam satuan Volt untuk mengukur perbedaan tegangan listrik. Selanjutnya, pada tahun 1831, Michael Faraday menemukan hal lain. Faraday adalah seorang ilmuan awal Inggris. Ia menemukan bahwa listrik bisa dibuat dengan mengalirkan magnet dekat kawat tembaga. Ini merupakan penemuan besar. Hampir semua peralatan listrik yang kita gunakan saat ini tersusun dari magnet dan kabel tembaga, baik generator listrik atau motor listrik. Generator listrik adalah alat yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Sedangkan motor listrik adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Inilah sejarah penemuan listrik sebelum mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar seperti saat ini. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. velintiara983 velintiara983 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab 4. Bagaimana jika energi listrik hingga saat ini belum ditemukan? Tuliskan pendapatmu!5. Tuliskan informasi penting yang kamu peroleh dari teks tersebut!​ Iklan Iklan SiCamata SiCamata Jawaban4. Tidak akan ada ponsel pintar, dan penerangan cahaya di rumah-rumah masih kurang. Tanpa ponsel pintar kita akan sulit melakukan pembelajaran jarak jauh selama pandemi ini Iklan Iklan Pertanyaan baru di B. Indonesia Disekolah kamu mendapat ilmupancangkan tekad dan niatmubelajarlah dengan semangat selaluagar bahagia masa depanmukata berima pada syair di atas adalah … ....​ Sebutkan 6 undur intrinsik dalam sebuah dongeng Imaji apa yang ditunjukkan dalam puisi tersebut Sutradara film avatarthx Way of water,James Tak kenal maka tak sayang. Pernyataan di atas disebut…. a. slogan b. poster c. imbaun d. iklan Sebelumnya Berikutnya Iklan LONDON, – Melonjaknya penjualan kendaraan listrik di Inggris bisa melambat dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu bisa terjadi kalau di seluruh dunia mengalami defisit litium yang dibutuhkan untuk membuat Juni, perusahaan otomotif raksasa GM dan Stellantis masing-masing menjanjikan investasi elektrifikasi senilai 30 miliar dollar AS dan 35 miliar dollar AS dalam empat tahun ke depan. Baca juga Inspirasi Energi Permintaan Mobil Listrik Melonjak, Berapa Lama Litium akan Habis? Inti dari strategi investasi kedua perusahaan tersebut adalah demi mengamankan pasokan bahan baku jangka panjang, termasuk litium. Akibatnya, permintaan litium bisa meningkat tiga kali lipat menjadi satu juta ton per tahun pada 2025 sebagaimana dilansir Central Fife Times, Minggu 1/8/2021. Slanjutnya, permintaan litium bisa berlipat ganda lagi menjadi dua juta ton per tahun pada 2030, tahun di mana Inggris berencana untuk melarang penjualan mobil berbahan bakar minyak. Presiden House Mountain Partners Chris Berry, memperingatkan, cepatnya laju penjualan kendaraan listrik di Inggris berisiko melambat kalau tidak ada jalur yang jelas untuk mengamankan pasokan litium dan logam lain yang dibutuhkan. Baca juga Inspirasi Energi Cadangan Migas di Kutub Utara dan Dampak Pengeboran terhadap Lingkungan House Mountain Partners merupakan firma penasihat logam strategis yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat AS. “Di atas penjualan, produsen mobil Inggris berisiko ditinggalkan oleh sesama produsen dari China, AS, Jerman, dan Jepang. Mereka berlomba untuk memastikan mereka memiliki rantai pasokan hingga akhir dekade ini,” kata Berry. Inggris adalah salah satu pasar kendaraan listrik dengan pertumbuhan tercepat di Eropa. Saat ini, mobil listrik menyumbang 11 persen dari pasar Inggris. Menurut Society of Motor Manufacturers and Traders, penjualan kendaraan listrik naik 186 persen menjadi kendaraan. Baca juga Inspirasi Energi Apa Itu Transisi Energi? Sementara itu, Parlemen Inggris menekan agar infrastruktur pengisian ulang untuk kendaraan listrik harus ditingkatkan secara signifikan. Pekan lalu, Komite Transportasi Parlemen Inggris menekankan bahwa tarif pengisian ulang juga harus adil. Dalam hal pasokan litium, Inggris tidak memiliki operasi penambangannya saat ini dalam produksi komersial. Sebagian besar pasokan litium untuk kendaraan listrik Inggris saat ini berasal dari Australia dan Amerika Sigma Lithium Ana Cabral-Gardner mengatakan, sedang berlangsung perlombaan untuk memenuhi peningkatan permintaan litium berkualitas tinggi. Baca juga Inspirasi Energi Percepatan Transisi Energi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Global “Yang diproduksi dengan memerhatikan lingkungan sebelum potensi defisit untuk mineral,” kata Cabral-Gardner. “Dunia mempercepat upaya untuk go green lebih cepat daripada kemampuan industri pertambangan untuk secara berkelanjutan memproduksi baterai litium berkualitas,” tambahnya. Produsen litium dari Kanada tersebut menambahkan, Inggris ingin produk mobil listrik dan baterai mereka ramah lingkungan, mulai dari ekstraksi hingga produksi dan distribusi. Di sisi lain, menskalakan industri kecil penghasil litium akan membutuhkan modal puluhan miliar dollar AS. Hal ini kemungkinan akan mengakibatkan kekurangan pasar litium pada 2023 hingga 2024. Baca juga Inspirasi Energi Pengembangan Energi Surya Global Terancam Melambat karena Harga Komponen Meroket Belum ada pengganti Besi litium Melansir DW, hingga saat ini, belum ada komponen lain yang bisa menggantikan peran litium agar bisa tercipta baterai dengan kapasitas penyimpanan yang tinggi. Ahli geologi ekonomi di Badan Sumber Daya Mineral Jerman DERA Michael Schmidt mengatakan kepada DW bahwa teknologi baterai yang dirancang dalam 10 hingga 15 tahun ke depan membutuhkan litium. “Tidak ada yang bisa menggantikannya," kata Schmidt. Litium terdapat pada sekitar 0,0007 persen kerak bumi dan dimasukkan ke dalam daftar bahan baku penting oleh Uni Eropa. Baca juga Inspirasi Energi Peluang dan Tantangan Menuju Nol Emisi Karbon Schmidt mengatakan, litium terdistribusi secara luas di antara bebatuan, tanah, dan perairan air asin. Menurut Survei Geologi AS, dumber daya litium global yang teridentifikasi hingga saat ini mencapai 86 juta ton. Dari hasil identifikasi tersebut, bila identifikasi tambahan tidak ditemukan, litium akan habis pada 2100 untuk mencukupi kebutuhan sekitar 3 miliar mobil listrik. Angka 3 miliar mobil istrik itu cukup banyak. Pasalnya, mobil berbahan bakar minyak di seluruh dunia saat ini tercatat ada 1,5 miliar unit. Baca juga Inspirasi Energi G7 Kembali Berkomitmen untuk Energi Bersih Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

bagaimana jika energi listrik hingga saat ini belum ditemukan