Ifyou are looking for Alat Musik Tradisional Sasando you've arrived at the ideal location. We ve got 6 graphics about alat musik tradisional sasando including images, photos, photographs, backgrounds, and much more. In such page, we additionally provide number of graphics out there. Iamenggabungkan pada elemen musik tradisional dan modern. Dalam karya musiknya, alat musik yang digunakan udah sering kami lihat, hanya saja perpaduan yang belum dulu tersedia sebelumnya. Misal kendang dipadukan dengan flute. Djaduk banyak sekali bereksperiman dengan group musiknya yang berbasis di Yogya, Sinten Remen. Al Suwardi 4 Sasando Sasando adalah alat musik yang berasal dari Nusa Tenggara Timur Indonesia. Alat musik ini memiliki bentuk yang unik, untuk memainkan alat musik ini adalah dengan cara dipetik senarnya. Alat Musik ni memiliki suara mirip seperi seperti gitar, biola, kecapi, dan harpa. 5. Tifa Tifa adalah Alat musik dari Maluku dan Papua. Adalahalat mu sik tradisional asal Nusa Tenggara Timur dan yang lebih tepatnya dari Pulau Rote. Alat musik khas Pulau Rote ini juga telah dikenal dunia, mungkin bagi beberapa orang lebih mengenal alat musik angklung asal Jawa Barat yang sudah Go Internasional dan masih belum mengenal atau bahkan baru mendengar alat musik ini. Sasando terbuat dari daun pohon lontar yang dibentuk setengah ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang identifikasi aspek gelombang bunyi alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik. Subjek penelitian ini adalah bunyi alat musik sasando tradisional dan sasando elektrik yang bertipe sasando biola dengan jumlah dawai 32. Dengandibuatnya makalah seni musik ini merujuk latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka kami mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui arti dari seni musik. 2. Mengetahui bentuk seni musik modern. 3. Mengetahui bentuk seni musik tradisional. 4. Mengetahui fungsi seni musik. 3t8Vpi. Sasando adalah alat musik berdawai yang memiliki keunikan dalam bentuk dan suaranya. Alat musik heo adalah alat musik tradisional ntt yang termasuk dalam kategori alat musik gesek yaitu cara memainkannya dengan digesek menggunakan busur pada dawainya. Shdc1lv4ueqc M Suku sunda juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan beragam selain itu suku sunda memiliki alat musik tradisional seperti rebab kecapi karinding angklung dan tentang alat musik tradisional ntt. Sasando adalah sebuah alat musik tradisional asal pulau timor ntt. Kurangnya media pembelajaran atau informasi tentang cara memainkan alat musik tradisional. Makalah alat musik tradisional bab 1. Salah satu hal yang menunjukan hal tersebut misalnya bisa kita lihat dengan adanya alat musik sasando yang begitu terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Cara memainkannya dengan cara dipetik. Alat musik ini dibuat dari bambu dibunyikan dengan cara digoyangkan bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2 3 sampai 4 nada dalam setiap ukuran baik besar maupun kecil. Selain nusa tenggara timur juga dikenal dengan kesenian lokalnya yang berupa kain tenun tari tarian daerah seta alat musik tradisionalnya kali ini saya mencoba memberikan informasi tentang perihal kesenian lokal yang ada di ntt tetapi akan fokus pada alat musik tradisional dari nttnya saja. Heo sendiri terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dibuat lubang sehingga membentuk ruang sebagai wadah resonansi sedangkan busur penggesek senar biasanya terbuat dari rambut kuda yang. Alat musik tradisional nusa tenggara timur atau yang biasa disingkat ntt adalah sebuah provinsi yang dikenal sangat kaya akan budaya dan tradisi unik. Alat musik tradisional dari nusa tenggara timur ntt ini menggambarkan tentang citarasa seni yang sangat tinggi dari masyarakat suku asli yang ada di provinsi ini seperti halnya suku sumba suku lamaholot suku atoni suku manggarai suku belu suku rote dan juga suku lio. Angklung adalah alat musik multitonal bernada ganda yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat sunda di pulau jawa bagian barat. Salah satu jenis kekayaan bangsa yang memiliki nilai seni tinggi. Asal tepat dari alat musik ini adalah dari sebuah pulau bernama pulau rote. 13 Alat Musik Tradisional Sumatera Selatan Tambah Pinter 1 Bab I Pendahuluan 1 1 Latar Belakang Bangsa Indonesia Pin Di Alat Musik Tradisional Indonesia Alat Musik Tradisional Provinsi Gorontalo Dtechnoindo Musik Musik Tradisional Budaya Alat Musik Ntt Doc Alat Musik Tradisional 34 Provinsi Indonesia Dan Gambar Bidenk Erz Academia Edu Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur Ntt Gps Wisata Indonesia Moko Alat Musik Tradisional Dari Pulau Alor Ntt Negeriku Indonesia 10 Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur Lengkap Gambar Dan Penjelasannya Seni Budayaku Pin Di Alat Musik Tradisional Indonesia 9 Jenis Alat Musik Tradisional Sumatera Barat Gambar Dan Penjelasan Berkenalan Dengan 13 Alat Musik Tradisional Maluku Dan Maluku Utara Tifa Alat Musik Tradisional Dari Maluku Dan Papua Negeriku Indonesia Sasando Alat Musik Tradisional Dari Rote Ndao Ntt Negeriku Indonesia Ulasan Lengkap Alat Musik Gambus Sejarah Ciri Khas Hingga Pembuatan Informasi Bsd City Alat Musik Tradisional Papua Lengkap Sejarahnya Alat Musik Tradisional Angklung Musik Tradisional Musik Alat 57 Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta Asal Daerahnya Lengkap Mengenal 15 Alat Musik Tradisional Ntt Nusa Tenggara Timur Magis Indonesia terdiri dari banyak suku yang di setiap daerahnya menghasilkan produk kebudayaan yang beragam salah satunya adalah di bidang kesenian. Alat musik tradisional adalah salah satu budaya di bidang kesenian. Sebagai contoh, produk budaya di bidang kesenian adalah alat musik tradisional Sasando yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT. Memiliki beragam keunikan, Sasando merepresentasikan ciri khas dari daerahnya yaitu NTT. Berikut Munus telah merangkum informasi-informasi terkait dengan Sasando. Sejarah singkat Sasando Sejarah singkat SasandoFungsi SasandoBentuk SasandoCara memainkan SasandoJenis SasandoSasando Masa Kini Kesimpulan Sebagai alat musik tradisional yang berkembang di daerah Pulau Rote, terdapat sejarah unik dibalik terciptanya Sasando yang dipercaya masyarakat setempat. Dapat dikategorikan sebagai cerita rakyat, asal mulanya berasal dari Sangguana, seorang pria yang terdampar di suatu pulau. Sangguana lalu jatuh cinta pada Putri raja setempat dan berkeinginan untuk menikahinya. Mendengar hal tersebut membuat Sang Raja marah dan tidak terima kalau Sangguana menikahi putrinya. Oleh karena itu, raja memberi persyaratan kepada Sangguana jika memang tetap bertekad untuk menikahi sang putri. Syarat tersebut adalah dengan menyuruhnya untuk membuat alat musik yang berbeda dari yang lainnya. Dalam prosesnya, Sangguana mendapat mimpi tentang sebuah alat musik yang memiliki bentuk indah dan suara merdu. Alat musik tersebutlah yang nantinya menyatukan takdir antara Sangguana dan Putri, yang kemudian diberi nama Sasando atau Sasandu. Arti kata Sasandu sendiri berasal dari bahasa Rote yang bermakna “bergetar atau berbunyi”. Instrumen musik ini diketahui sudah ada sejak abad ke-7. Artikel Terkait Fungsi Sasando Alat Musik Sasando, Foto Oleh Negerikuindonesia. com Memiliki suara yang bervariasi dan bisa dimainkan dengan berbagai genre yang bukan elektrik, seperti musik tradisional dan pop, Sasando memiliki beberapa fungsi dalam permainannya. Beberapa fungsi alat musik tradisional ini adalah untuk mengiringi nyanyian, syair, tarian tradisional, serta menghibur keluarga yang berduka. Seiring dengan perkembangan zaman, bukanlah tidak mungkin alat musik tradisional ini memiliki fungsi yang lebih luas dari pertama kali diciptakan. Bentuk Sasando Bagian utama berbentuk tabung panjang yg terbuat dr bambu khusus dan diletakkan secara vertikal. Pada bagian atas dan bawah tabung, terdapat tempat untuk mengatur kencangnya dawai guna menghasilkan suara dengan nada yang sesuai. Pada tengah bambu tersebut diberi senda, yaitu penyangga yang berfungsi untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda tiap petikan dawainya. Baca juga Gamelan Jawa Alat Musik Tradisional Nusantara Pada bagian luar yang berbentuk seperti cekungan adalah wadah resonansi yang dikenal dengan nama Haik. Haik tersebut terbuat dari anyaman daun lontar dan memiliki fungsi untuk tempat terjadinya proses resonansi dari bunyi yang dihasilkan dawai tersebut. Selain itu, dengan bentuk cekung dan warna yang khas membuat alat musik tradisional Sasando ini menjadi lebih cantik. Cara memainkan Sasando Sasando, Foto Oleh Mld. com Berbeda dengan instrumen musik lainnya, sasando dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan ketika memetiknya. Hal itu dikarenakan dawai pada Sasando mengelilingi tabung yang terbuat dari bambu itu sehingga memainkannya harus dari dua sisi. Tangan kanan bertugas untuk memainkan akord sedangkan tangan kiri sebagai melodi atau bass. Ketika memainkan Sasando, dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik yang kuat untuk menghasilkan nada yang pas dan merdu. Selain itu, keterampilan jari juga diperhitungkan karena hal tersebut sangat mempengaruhi suara yang dihasilkan. Serta, keterampilan jari sangat berguna untuk permainan dengan tempo yang cepat. Jenis Sasando Berdasarkan perkembangannya, Sasando dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah Sasando tradisional yang dimainkan tanpa menggunakan alat elektronik seperti amplifier atau akustik. Yang kedua adalah Sasando modern yang dapat dimainkan dengan alat elektronik yang mana hal tersebut berkebalikan dengan Sasando tradisional. Biasanya jenis Sasando modern ini dimainkan di panggung besar atau pertunjukan modern lainnya. Sedangkan jenis Sasando berdasarkan suaranya dibagi menjadi empat. Sasando engkel yang memiliki 28 dawai adalah jenis yang pertama. Jenis yang kedua adalah sasando dobel yang cirinya memiliki 56 / 48 dawai sehingga memiliki lebih banyak variasi suara. Ketiga, sasando gong yang suaranya hampir sama dengan gong, serta yang terakhir adalah Sasando biola dimana suaranya hampir sama dengan biola. Berdasarkan jenis-jenis Sasando di atas, tentu dalam memainkannya terdapat sedikit perbedaan. Oleh karena itu, penggunaan setiap jenis harus sesuai dengan keahlian dari tiap pemain serta kebutuhan pertunjukan. Sasando Masa Kini Sasando masa kini atau juga dikenal sebagai Sasando modern telah melewati bermacam inovasi, mulai dari sistemnya yang beralih pada elektronik hingga pada bentuk tubuh yang telah dimodifikasi. Instrumen musik Sasando saat ini tidak hanya terbuat dr bambu khusus, tetapi berkembang menjadi alat music elektronik pada tahun 1960-an yang dicetuskan oleh pemain sasando bernama Edu Pah. Seperti yang telah Munus jelaskan sebelumnya bahwasanya Sasando modern sudah bisa memainkan berbagai macam jenis lagu melebihi Sasando tradisional seperti lagu barat, lagu cina, jawa, dll. Serta, jenis instrumen musik ini pun sudah mendunia dan telah tampil di panggung-panggung besar kelas dunia. Seperti yang dilakukan musisi berbakat Sasando asal NTT bernama Jackob Bullan menggelar konser tunggal di Paris yang diselenggarakan oleh KBRI Indonesia di sana dan berjalan sukses. Kesimpulan Instrumen musik tradisional Sasando ini merupakan salah satu produk budaya lokal yang harus kita banggakan. Dengan kualitas lokal, alat musik satu ini memiliki rasa internasional yang jika dimainkan oleh ahlinya dapat menggiurkan si pendengar. Serta, alat musik ini tidak kalah kualitasnya dengan alat musik seperti gitar, biola, dll. Sekiranya patutlah kita berbangga dengan produk kekayaan budaya Indonesia yang satu ini. Baca juga Alat Musik Kolintang Perjuangan Cinta Tong Ting Tang Alat musik sasando dan alat musik launnya. Foto dok. yang terkenal dengan kekayaan budayanya ini membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang unik. Keunikan ini dapat kita ketahui dari banyaknya kebudayaan khas yang ada di tiap daerah di penjuru Indonesia. Salah satu kebudayaan tradisional yang cukup unik adalah alat musik sasando. Berikut ini adalah cara memainkan alat musik sasando lengkap dengan fakta menarik tentang sasando yang perlu Anda Memainkan Alat Musik Sasando dan Fakta menarik Tentang SasandoAlat musik tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki di Indonesia. Pasalnya, tiap daerah di penjuru Indonesia memiliki berbagai macam alat musik tradisional yang mencirikan daerah tersebut. Salah satu alat musik tradisional yang cukup terkenal di Indonesia adalah adalah alat musik yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT. alat musik ini cukup unik karena memiliki cara bermain yang berbeda daripada alat musik pada umumnya. Meski sekilas Sasando memiliki kemiripan dengan alat musik petik lainnya, namun Sasando ini memiliki keunikan dan ciri khas memainkan alat musik sasando berbeda dari alat musik petik lainnya. Foto dok. ini seperti yang dipaparkan dalam buku berjudul Alat Musik Tradisional Nusantara yang disusun oleh Akhmalul Khuluq 201629 menyebutkan bahwa sasando sekilas memiliki bentuk yang mirip dengan alat musik petik lainnya, seperti gitar, biola dan kecapi. Namun sasando memilki bagian unik yakni bagian utamanya berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu dan di bagian tengah tabung diberi ganjalan melingkar dari atas hingga ke bawah buku berjudul Ayo Mengenal Indonesia Nusa Tenggara yang disusun oleh Taqiyya Putri NS 202048 juga disebutkan bahwa alat musik sasando merupakan siter dari bambu dengan alat resonansi dari daun lontar. Tentunya hal ini membuat sasando menjadi alat musik tradisional yang sasando ini membuat alat musik petik khas Pulau Rote memiliki cara bermain yang berbeda dan sedikit rumit dibandingkan alat musik petik pada umumnya. Cara memainkan alat musik sasando ini dapat dilakukan dengan memetiknya seperti dawai pada harpa akat tetapi sasando dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah berlawanan, tangan kanan berperan memainkan accord sedangkan tangan kiri bertugas sebagai pengatur melodi dan memainkan alat musik sasando dan juga fakta menarik tentang alat musik khas Pulau Rote ini dapat memperluas pengetahuan Anda tentang kesenian tradisional Indonesia yang perlu kita lestarikan hingga akhir hayat kita. DAP Alat musik sasando – Di Indonesia terdapat berbagai macam alat musik daerah. Salah satu alat musik tradisional daerah yang cukup terkenal ialah sasando. Alat musik sasando berasal dari kebudayaan Rote, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Rote biasanya menyebutnya Sasandu, maksudnya yaitu alat yang berbunyi atau bergetar. Dalam bahasa Kupang sering disebut juga sasando. Alat musik berdawai ini dapat dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jemari tangan kita. Berdasarkan cerita yang ada, alat musik sasando telah digunakan oleh kalangan masyarakat Rote semenjak abad ke-7. Sasando dibuat dengan bahan utama yaitu bambu yang membentuk sebuah tabung panjang. Kemudian dibagian tengah, melingkar dari bawah ke atas di pasang penyangga atau ganjalan dalam bahasa rote namanya senda sebagai tempat bertumpunya dawai atau senar-senar yang direntangkan mengelilingi tabung bambu. Pada setiap petikan dawai ataupun senar, senda ini akan mengeluarkan nada yang berbeda-beda. Awalnya, alat untuk menyetam dawai terbuat dari bahan kayu. Caranya dengan memutar alat penyetam tersebut lalu diketok untuk mengatur nada yang sesuai. Selanjutnya tabung sasando tersebut diletakkan dalam sebuah haik. Haik adalah sebuah anyaman dari daun lontar yang digunakan sebagai wadah dari sasando. Fungsi dari haik ini adalah sebagai resosansi alat musik sasando. Sejarah Alat Musik Sasando Gambar via Berdasarkan cerita di masyarkat yang ada, alat musik sasando ini telah ada sejak Pulau Rote masih menjadi bagian kerajaan di wilayah tersebut. Konon sasandi ini merupakan sebuah hadiah untuk diberikan kepada seorang puteri raja yang menginginkan sebuah alat musik dengan suara yang merdu. Alkisah ada seorang pemuda bernama Sangguana sedang mendapatkan musibah saat ia sedang pergi melaut. Sangguana terdampar di sebuah Pulau Ndana. Mengetahui ada seseorang tidak dikenal terdampar di wilayah mereka, penduduk setempat pun membawa Sangguan ke hadapan sang raja. Selama berada di istana, Sangguana menunjukkan bakat seni luar biasa yang dimilikinya sampai-sampai ia pun diizinkan untuk tetap tinggal oleh sang raja. Semakin hari, bakat seni yang dimilikinya semakin berkembang dan membuat hati sang Putri raja terpikat dengan keahlian yang dimilikinya tersebut. Hingga pada sebuah kesempatan Sangguana diminta oleh Putri untuk menciptakannya sebuah alat musik yang belum pernah ada dan belum pernah juga dimainkan oleh orang lain. Tidak keberatan, Sangguana pun menyanggupi permintaan sang Puteri raja tersebut. Kemudian pada suatu malam Sangguana bermimpi menciptakan sebuah alat musik yang memiliki bentuk sangat indah dan saat dimainkan alat tersebut dapatmenciptakan suara yang sangat merdu. Dari sebuah mimpi tentang alat musik tersebutlah Sangguana mendapatkan sebuah inspirasi dan kemudian membuat alat musik sesuai dengan mimpinya. Sebuah alat musik terbuat dari bilahan bambu dan daun lontar yang belum pernah ada sebelumnya pun berhasil diciptakan oleh Sangguana. Sebuah alat musik hasil ciptaanya tersebut diberi nama “Sandu”. Kemudain Sangguana memainkan alat musik tersebut di hadapan sang Putri dengan memainkan sebuah lagu berjudul “ Sari Sandu”. Sang Putri terlihat sangat menikamati lagu yang dimainkan oleh Sangguana. Akhirnya alat musik ciptaannya tersebut diberikan kepada sang Putri Raja sebagai bentuk hadiah. Kemudian Putri memberi nama alat musik tersebut dengan nama Depo Hitu yang maksudnya adalah dalam sekali petikan, tujuh dawai dapat bergetar sekaligus. Jenis-jenis Alat Musik Sasando Gambar via Dahulu jenis alat musik Sasando dapat dibedakan berdasarkan dari dawai yang dimiliknya. Misalnya seperti Sasando Engkel yang mempunyai 28 dawai, Sasando Dobel yang mempunyai 56 sampai 84 dawai, ataupun jenis Sasando Biola yang secara umun dapat kita jumpai. Pada saat ini terdapat banyak sekali jenis atau varian dari alat musik Sasando. Bahkan telah banyak juga dipasaran Sasando elektrik yang terbuat dari bahan yang lebih kuat. Tujuan dari pembatan Sasando dengan jenis ini pastinya sebagai langkah untuk tetap dapat melestarikan alat musik tradisional Sasando agar dapat berkembang lebih jauh lagi. Alat Musik Sasando – Apa saja alat musik tradisional yang Grameds ketahui? Nah, Sasando adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur NTT. Alat musik Sasando ini memiliki sejarah dan nilai-nilai budaya yang perlu Grameds kenali sebagai upaya melestarikan budaya bangsa. Beberapa waktu lalu, Sasando sempat diklaim sebagai alat musik milik negara Sri Lanka. Nah itulah sebabnya Grameds sebagai generasi bangsa wajib mengetahui apa itu Sasando. Simak informasi lengkapnya tentang alat musik tradisional Sasando berikut ini Mengenal Alat Musik SasandoSejarah Lahirnya Alat Musik Sasando1. Cerita 12. Cerita 23. Cerita 34. Cerita 4Bentuk Alat Musik Sasando yang UnikJenis-Jenis Alat Musik Sasandoa. Sasando Gongb. Sasando Biolac. Sasando ElektrikCara Memainkan Alat Musik SasandoBuku Terkait MusikArtikel Terkait Musik Mengenal Alat Musik Sasando Alat musik Sasando lahir dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur NTT. Alat musik ini merupakan produk budaya lokal yang sudah terkenal di luar negeri. Sasando adalah alat musik petik yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini hampir sama dengan kecapi atau harpa pada musik tradisional lainnya. Namun, Sasando memiliki suara yang unik. Sasando biasanya dimainkan dengan kedua tangan dari arah yang berlawanan. Tangan kanan digunakan untuk memainkan akord dan tangan kiri digunakan untuk memainkan bass atau melodi. Bermain Sasando membutuhkan keterampilan dan harmoni untuk menghasilkan suara yang merdu. Mereka yang memainkan Sasando membutuhkan latihan dan keterampilan untuk memainkan alat musik ini. Keterampilan tangan mempengaruhi tempo dan suara sasando. Sasando, sebagai kekayaan budaya Indonesia, memiliki implikasi penting bagi kehidupan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari nilai sejarah yang terkandung sebagai bagian penting dari kehidupan bangsa Indonesia. Sasando memiliki suara indah yang menangkap dan mengekspresikan berbagai nuansa dan emosi. Oleh karena itu, di daerah asalnya, sasando digunakan sebagai musik ringan untuk mengekspresikan kesedihan dan keceriaan. Generasi bangsa perlu memahami Sasando dalam kehidupan masyarakat. Selain itu juga perenungan internal sebagai cara untuk memahami abstraksi. Pada tataran fungsional, kehadiran Sasando dalam kehidupan masyarakat dapat dimaknai melalui apa yang disebut nilai intrinsik dan ekstrinsik sebagai bagian dari pemahaman peristiwa akustik musik Sasando itu sendiri. Sasando adalah alat musik petik yang unik karena tali kawat adalah sumber suaranya. Sasando terikat cincin ke resonator pertama dan, sebagai fitur khusus, dilengkapi resonator kedua yang terbuat dari daun lontar yang juga berfungsi sebagai aksesori. Banyak pohon lontar yang tumbuh liar di dalam dan sekitar Timor, Yakni terdiri dari dataran dan perbukitan yang sangat tipis, tetapi jenis pohon lain tidak mudah tumbuh di daerah ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penduduk setempat sangat bergantung pada pohon lontar selain hasil laut. Ini menumbuhkan apa yang disebut budaya lontar. Hal ini memungkinkan semua bagian tumbuhan lontar digunakan setiap hari. Buah mudanya dimakan, batang pohon digunakan sebagai bahan bangunan, akar digunakan sebagai obat, dan daun digunakan sebagai kerajinan tangan. Contohnya wadah air seperti tempat air yang disebut haik, gayung, topi, sandal, dan atap. Yang lebih istimewa, lontar bisa digunakan untuk resonator serta aksesoris alat musik Sasando. Daun lontar sangat keras dan tahan lama. Sebelum penemuan kertas, daun lontar digunakan untuk memo dan prasasti di negara-negara Asia seperti India, Pakistan, Bangladesh, Jawa dan Bali. Dalam praktiknya, alat musik Sasando memiliki nilai moral, nilai religius,nilai pendidikan, nilai adat istiadat, dan nilai spiritual atau harapan. Itulah sebabnya masyarakat NTT, juga bangsa Indonesia terus melestarikan musik tradisional ini yang memiliki sejarah panjang dari perkembangan zaman. Alat musik Sasando yang juga biasa disebut sasandu suara yang dihasilkan dari getaran adalah hasil inspirasi dan interaksi penemunya dengan alam. Dari legenda yang diceritakan orang Rote, terdapat berbagai versi sejarah asal muasal alat musik ini, seperti berikut ini. 1. Cerita 1 Awal mulanya, konon ketika seorang pemuda bernama Sangguana 1950-an terdampar di perairan Pulau Ndana dan dibawa oleh penduduk ke hadapan Raja di Istana. Selama tinggal di istana ini, bakat seni Sangguana dengan cepat diketahui banyak orang dan sang putri terpesona dengan kemampuannya tersebut. Dia meminta Sangguana untuk membuat alat yang belum pernah ada sebelumnya. Suatu malam, Sanguana bermimpi memainkan alat musik dengan bentuk dan suara yang indah. Terinspirasi oleh mimpi ini, Sangguana menciptakan alat musik yang disebut Sandu artinya “bergetar”. Sambil memainkannya, sang putri bertanya lagu apa yang sedang dimainkan dan Sangguana menjawab “Sari Sandu”. Dia memberikan instrumen ini kepada sang putri. Sang putri kemudian menamakannya Depo Hitu. Artinya, begitu senarnya dipetik, maka tujuh senarnya bergetar Yusuf Nggebu dan diterbitkan secara online pada tahun 2002 di Harian Kompas. 2. Cerita 2 Alat musik Sasando ditemukan oleh dua orang gembala bernama Lumbilang dan Balilang diriwayatkan oleh Jeremiah Parr. Mereka membawa daun lontar saat makan rerumputan dengan domba, dan memetik daun lontar untuk mendapatkan air saat haus di siang hari. Untuk melipat bagian tengah lembaran kuning muda, maka harus melepas lembaran itu. Jika ingin mengendorkannya, mereka akan kencangkan talinya. Jika menariknya terlalu keras, maka akan terdengar nada yang berbeda. Namun karena sering putus, jadi keduanya mencukil lidi-lidi itu. Seiring waktu, ditemukan bahwa jika dikaitkan yang ketat menghasilkan nada tinggi dan sebaliknya jika diperpanjang menghasilkan nada rendah Sasando Rote, 17 Januari 2008. 3. Cerita 3 Alat musik Sasando ini didirikan oleh dua orang sahabat, yakni seorang penggembala dan peminum tuak bernama Lunggi dan Balok Ama Sina. Ketika mereka sedang membuat haik dari daun lontar, ada beberapa benang atau fisik di antara jari-jari daun lontar yang mengeluarkan suara saat dikencangkan. Dari pengalaman inilah dua orang sahabat tersebut mulai memetik tulang daun lontar dan menghancurkannya dengan tongkat kayu untuk membuat alat musik petik yang bisa meniru suara dan nada suara gong. Kedengarannya tidak bagus, jadi mereka menggantinya dengan tongkat bambu, mengupasnya dan menutupinya dengan tongkat kayu Djoni LK Theedens; Sasando dan Orang Rote, Timex, 8 September 2009. 4. Cerita 4 Samuel Ndung, juga dikenal sebagai Sembe Feok 1897-1990 adalah seorang manahelo pakar silsilah dan puisi di Rote Barat mengungkapkan bahwa penemu Sasando adalah seorang pria bernama Pupuk Soroba. Dia melihat seekor laba-laba besar bermain di sarang dan mengeluarkan suara yang indah. Dari situlah dia terinspirasi untuk membuat Alat musik Sasando ini. Berdasarkan pengalamannya, ia ingin membuat perangkat yang bisa menghasilkan suara yang indah. Untuk mewujudkan ide tersebut, Pupuk Soroba pertama-tama mengambil lidi-lidi yang terbuat dari daun lontar mentah, kemudian mencungkilnya untuk disenda dan memetiknya. Ide Soroba berkembang, akhirnya potongan bambu itu ditempelkan pada haik dari daun lontar. Dawai atau senar dibuat dari serat kayu beringin dan kulit musang kering sehingga mengeluarkan suara yang lebih keras. Paul A. Gantung; Sasando, Alat Musik Tradisional Ndao Merah, CV-Verlag. Kairo. Karena pembuatan Sasando terinspirasi dari pekerjaan laba-laba, ada mitos di tengah masyarakat Rote jika ingin bisa bermain Sasando maka harus menangkap laba-laba dan meremasnya di bagian jari-jari dengan minyak kelapa. Itulah sebabnya instrumen yang sudah di pasang di haik akan beresonansi. Sehingga instrumen ini beresonansi dan diberi nama Sandu atau Sanu, yang berarti getaran atau meronta. Selain itu, alat ini disebut sasando karena merupakan pengulangan dari sasando atau sanusanu yang artinya bergetar berulang kali. Sasando masuk dalam jenis Sitar Tabung Bambu jika dilihat dalam bidang organologi ilmu alat musik. Menurut ahli musik, sitar tabung bambu adalah instrumen asli di Asia Tenggara Filipina, Indonesia, dll dan juga ditemukan di Madagaskar sebagai Valiha atau Ali yang dibawa dari Asia Tenggara oleh migrasi penduduk Stanley Sadiebed. The New Grove Dictionary of Musical Instrument. Perkembangan alat musik Sasando terus berlanjut dari waktu ke waktu, Hingga mengalami perubahan pada bentuk senar dan peningkatan kualitas suaranya. Fifik telah berpindah dari tulangan daun lontar, kulit bambu menjadi senar kawat, senar tunggal menjadi senar ganda, akustik ke peralatan elektronik, sasando gong menjadi sasando biola. Perkembangan tersebut adalah bentuk perubahan Sasando sebagai alat musik tradisional yang menggabungkan teknologi modern. Kemampuan dan semangat memodifikasi Sasando mencerminkan kepribadian dan etos kerja orang Rote yang sangat dinamis dalam musik mereka. Bentuk Alat Musik Sasando yang Unik Bentuk alat musik Sasando memang sangat unik, yaitu bentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Ada cara untuk memasang dawai di bagian bawah dan atas. Atasan ini digunakan untuk mengencangkan senar. Di tengah bambu terdapat penyangga senda untuk merentangkan senar. Senda ini memiliki fungsi untuk mengatur tangga dan nada atau timbrenya. Tangga dan nada ini dihasilkan dari petikan senar yang berbeda. Wadahnya terbuat dari anyaman daun lontar atau disebut dengan Haik. Fungsi haik ini adalah untuk menciptakan resonansi getaran yang menimbulkan bunyi. Komponen utama sasando adalah bambu, yang berbentuk tabung panjang, di mana pilar atau baji yang disebut dawai akan melingkar dari atas ke bawah, dan senar direntangkan di sekitar bambu. Bagian senda ini akan memberikan nada yang berbeda untuk setiap alat musik gesek yang dipetik. Awalnya, alat penyetel dawai terbuat dari kayu dan harus diputar lalu dipukul untuk mengatur nada yang benar. Sepintas bentuk sasando mirip dengan alat musik petik lainnya, seperti biola, gitar dan kecapi. Namun sasando terbuat dari bambu dan bodinya terbuat dari anyaman lontar. Sehingga memiliki suara melodi yang unik. Sasando merupakan alat musik tradisional yang membutuhkan perawatan rutin. Setiap 5 tahun sekali bagian daun lontarnya perlu diganti dengan yang baru karena sifatnya yang mudah berjamur. Pohon Lontar Ini bernama latin Borassus flabellifer atau dikenal juga dengan istilah pohon siwalan. Sejenis tumbuhan palma palma atau pinang-pinangan yang banyak tumbuh di daerah Jawa Timur. Seperti Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. Dalam praktiknya, pohon ini banyak dimanfaatkan penduduk Nusa Tenggara Timur selain sebagai bahan pembuat alat musik Sasando. Tetapi juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan pembuat kipas, tikar, topi, aneka keranjang, kerajinan, dan tenunan pakaian. Jenis-Jenis Alat Musik Sasando Instrumen sasando terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah senarnya. Ada jenis engkel yang memiliki 28 senar. Ada pula Sasando dobel yang memiliki 56 senar atau 84 senar. Termasuk Sasando Gong, Haik, dan Sasando Biola. Oleh karena itu, suara instrumen sasando sangat berbeda-beda. Hampir semua jenis lagu dapat dimainkan pada instrumen Sasando seperti musik tradisional, pop, slow rock bahkan dangdut. Di setiap daerah, instrumen Sasando berbeda dalam gaya, keterampilan pemain, dan kurangnya sistem penilaian, terutama untuk sasando gong. a. Sasando Gong Sasando Gong yang terkenal di Pulau Rote memiliki nada pentatonis. Biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dengan irama khas pulau Rote. Jenis sasando ini adalah 7 senar atau 7 nada dan kemudian berkembang menjadi 11 senar. b. Sasando Biola Sasando Biola lebih berkembang di Kupang. Sasando biola memiliki nada diatonis dan mirip dengan Sasando Gong, tetapi bentuk bambu diameternya lebih besar dari sasando gong dan memiliki lebih banyak senar pada Sasando Biola, sehingga totalnya berjumlah 30 nada, sampai 32 dan 36 string. Sasando Biola memiliki ruang resonansi yang terbuat dari kayu atau multipleks kotak. Mengapa disebut Biola Sasando? Hal ini karena senar awalnya terbuat dari kayu karena nada Sasando meniru nada biola, tetapi harus memainkannya dengan dipukul untuk mendapatkan suara yang benar. Sasando biola kotak ini tidak sepenuhnya berkembang, dan akhirnya Sasando Biola dengan ruang resonator daun lontar, seperti yang sering terlihat dalam 5000 not pada tahun 1992, sehingga menjadi lebih populer. c. Sasando Elektrik Seiring berkembangnya era Sasando Listrik, Sasando juga mulai mengikuti era yang hanya menggunakan bahan-bahan tradisional dan kini tersedia dalam bentuk Sasando Listrik atau Electric. Electric Sasando atau Sasando Listrik diciptakan oleh Arnold Edon. Sasando Elektrik ini termasuk dalam jenis sasando biola yang sedang dikembangkan teknologinya. Sasando tradisional memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan, seperti daun lontar yang rapuh, seringnya muncul jamur di permukaan daun saat musim hujan, dan Sasando yang sangat tenang saat dipetik. Sasando elektrik yang muncul ini tidak menggunakan boks/kotak/peti kayu yang terbuat dari daun kelapa karena tidak memerlukan ruang resonansi untuk berfungsi sebagai wadah. Cara Memainkan Alat Musik Sasando Bagaimana cara memainkan alat musik Sasando? Dari segi bentuk, sasando sebenarnya masih tergolong dalam harpa dan keluarga kecapi. Hal ini dapat dilihat dari cara musik ini dimainkan. Untuk mendapatkan nada, Grameds perlu memainkan senar Sasandonya. Namun demikian, bermain Sasando sangat rumit. Instrumen ini tidak memiliki akor, jadi kamu harus tahu nada mana yang harus dimainkan. Grameds harus memainkan senar sasando dengan kedua tangan. Kunci ditentukan oleh tangan kanan, dan bass atau melodi ditentukan oleh tangan kiri. Untuk membuat nada lain, kamu perlu memainkan senar sasando di kedua arah. Tentu saja, bermain secara profesional membutuhkan waktu yang lama. Gremads perlu banyak latihan dan membiasakan dengan alat musik tradisional ini. Alat musik Sasando sudah jadi kebangaan bangsa Indonesia, sehingga kita perlu melestarikannya, salah satunya dengan belajar cara memainkannya atau mengenal dengan baik tentang musik tradisional tersebut. Jika Grameds ingin lebih mengenal alat musik Sasando dan alat musik tradisional lainnya, maka kamu bisa membaca koleksi bukunya di Sebagai SahabatTanpabatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Lala ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

makalah tentang alat musik tradisional sasando